Suharjiman 'Pak Pele', Prajurit Keraton Bregada Prawiratama, Sepak Bola, dan Bakmi Jawa

photo author
- Rabu, 31 Juli 2024 | 08:55 WIB
Suharjiman 'Pak Pele'. (kratonjogja.id)
Suharjiman 'Pak Pele'. (kratonjogja.id)

“Saya tuh senang olahraga, jadi kalau tidak olahraga sehari saja, rasanya ingin (berkegiatan) di lapangan,” ujar Suharjiman.

Kegemarannya itu diperkuat oleh pesan guru sekolahnya dulu. “Kalau kamu mau awet hidup, mainlah di lapangan.”

“Jadi saya tiap hari (ke lapangan), hujan pun pakai jas hujan lihat lapangan,” imbuhnya.

Suharjiman mantap menekuni dunia keprajuritan. Selama menjadi anggota bregada, Suharjiman mengaku belum pernah sakit berat. Hidup ia rasakan tenteram dan nikmat.

Baca Juga: Jadwal Bioskop NSC Ultima Purwodadi Grobogan Senin 29 Juli 2024, Bangsal Isolasi Masih Mainkan Terornya

“Apalagi kumpul banyak orang, saya senang. Jadi bagaimana ya, menjadi prajurit itu suatu kebanggaan tersendiri.”

Keberhasilan yang diraih Suharjiman tak lepas dari komitmen kuat. Ia mengedapankan kejujuran dan selalu berusaha memenuhi kewajiban.

Ia pun mengaku yang ia cemaskan adalah jatuh sakit ketika ada jadwal geladi.

“Kalau pas sehat saya biasa-biasa saja. Mengingkari (kewajiban) itu rasanya deg-degan. Saya terbiasa disiplin. Kalau disuruh bohong tidak bisa.”

Terkait kejujuran, ia mengatakan telah terlatih sejak kecil.

Baca Juga: Kurangi Depresi dan Perundungan, Remaja Jateng Didorong 'Wani Curhat'

“Meski kita tidak punya, tak boleh mencuri, tak boleh menipu. Bekerjalah, nanti pasti dapat rezeki. Saya bolak-balik usaha, sudah hampir enam kali, ya jualan es, jualan minuman, prajurit, bisa saja.”

Bukan sifatnya untuk menggampangkan amanat, termasuk saat ditunjuk sebagai panji dua.

“Merasa berat dimintai tanggung jawab, harus disiplin. Kegiatan harus bisa saya atur. Apabila saya tidak bisa mengatur, yang punya kekuasaan panji satu. Dulu, saat saya masih belum jadi panji, enak (karena) diatur. Sekarang latihan harus memimpin, harus menjelaskan, harus bisa memberi aba-aba, misal dwaja, siaga yitna, lawung hasta. Panji harus hafal dan bisa,” tutur Suharjiman panjang lebar.

Baca Juga: Besok di Lembah Kayangan, Sugut Riyanto dan Mbah Parni 'Ojo Pekok' Hadiri Ritual Jamasan Pusaka

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Sumber: kratonjogja.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X