SENANGSENANG.ID - Di usianya yang tidak lagi muda R.M. Murhadi budayawan Kadipaten Pakualaman Yogyakarta dengan nama paringan Dalem K.R.M.T. Projokusumo terus mengembangkan daya kreativitasnya.
Bagi Murhadi (76) penerima Penghargaan Anugerah Kebudayaan DIY 2024 ini, meski usia sudah tidak muda lagi namun semangat untuk bekerja kreatif mengembangkan ide dalam berolah rasa pada penciptaan karya jangan sampai berhenti.
"Manusia oleh Tuhan itu dianugerahi rasa indah juga daya kreativitas sehingga setiap manusia memiliki kemampuan untuk berkarya sesuai kemampuannya",tutur R.M. Murhadi saat ditemui di kediamannya Juminahan DN II/1059 Yogyakarta, Kamis (6/11/2025).
Baca Juga: Prabowo Siap Tanggung Jawab Soal Whoosh, Said Didu: Banyak Tafsiran dan Kontras dengan Menkeu
Pensiunan guru dengan latar belakang seni tari ini juga dikenal akrab sebagai pencipta kreasi karawitan gendhing pengiring tarian kreasi baru.
Selain itu R.M. Murhadi juga memiliki ketrampilan dalam seni rupa.
"Saya pernah juga sekolah di seni rupa dulu sebelum SMSR adalah Sekolah Seni Rupa. Tapi kemudian pindah ke KONRI yaitu Konservatori Seni Tari Indonesia," ucap R.M. Murhadi yang kemudian mecipta musik pengiring Tari Yapong karya Bagong Kussudiardja.
Setelah pensiun dari pegawai negeri waktu luangnya digunakan selain mengabdi di Kadipaten Pakualaman juga terus mengembangkan kreativitasnya menulis tentang seni budaya yang ada di Kadipaten Pakualaman dan membuat Wayang Merdeka dari bahan kardus bekas kotak makanan.
"Saya itu hanya eman-eman awalnya, kerdus yang memiliki warna dan gambar batik menarik kok cuma dibuang jadi sampah," ungkapnya sambil menunjukan ratusan karya sosok tokoh wayang dan permainan Angkrek.
Dijelaskannya, untuk membuat tokoh Wayang Merdeka dan Angkrek dirinya hanya menggunakan gunting, pensil dan lem.
Baca Juga: Mendagri Tito Karnavian: Gubernur Riau Abdul Wahid Akan Dinonaktifkan Jika Ditahan
Setelah membuat gambar pola kemudian memilih jenis kardus dengan warna dan gambar batik kemudian digunting dan tempelkan.
"Jadi warna pakaian Wayang ini benar-benar dari kardus bekas yang ada. Saya hanya menggambar raut wajah sebagai karakter saja dengan pencil atau spidol warna," ucap R.M. Murhadi yang pernah menjadi komedian Dagelan SGM (Sunarto, Guno, Murhadi) tahun 1966.