“Kalau dari dasar, PAUD itu didik dengan baik, semakin hari semakin mereka besar, mereka akan punya karakter,” jelasnya.
Baca Juga: Wong Solo Ditangkap Usai Buka Rekening dengan Identitas Palsu, Begini Modusnya
Kecintaannya pada anak-anak bahkan dimulai sejak mereka masih dalam kandungan. Selain mengajar, ia juga aktif sebagai Ketua Posyandu, mendampingi ibu hamil hingga anak-anak siap masuk PAUD.
Hidup Sederhana, Tetap Mengabdi
Untuk menambah penghasilan, Asnat bekerja sebagai petani. Usai mengajar, ia berkebun menanam jagung, ubi, pisang, atau asam sesuai musim.
Baca Juga: Timnas U-22 Indonesia Bertolak ke Thailand, Siap Hadapi SEA Games 2025
“Untuk kami makan, kami bisa cari,” katanya.
Pesan untuk Guru Indonesia
Di akhir kisahnya, Mama Asnat berpesan kepada seluruh guru agar terus bersemangat mendidik anak-anak bangsa.
“Mari kita tanamkan pendidikan yang kuat dari dasar sampai perguruan tinggi. Kita harus membawa mereka dari kebodohan keluar kepada kepintaran,” tutupnya.
Baca Juga: Zio Sandi, Bintang Muda Asal Sleman Debut Single Pop-Dangdut 'Turah Wani'
Kisah Mama Asnat menjadi potret nyata perjuangan guru di pelosok negeri: sederhana, penuh keterbatasan, namun tak pernah surut semangat untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa.**