Total ada 63 pertandingan Pencak Silat, 8 kelas Sambo, dan beberapa partai awal Shorinji Kempo, yang melibatkan ratusan atlet dari 34 provinsi di Indonesia.
Cabang Pencak Silat kembali menjadi pusat perhatian dengan 271 pesilat muda dari seluruh Indonesia turun gelanggang.
Cabang ini tak hanya mempertontonkan duel teknik dan fisik, tetapi juga menampilkan semangat dan cerita inspiratif dari para atlet muda daerah yang datang dengan segala keterbatasan.
Salah satu kisah paling menyentuh datang dari Siti Khairani S. Mokoginta, atau Echa, pesilat putri berusia 17 tahun dari Gorontalo.
Meski datang dari provinsi yang minim fasilitas, Echa tampil menggugah hati dengan menang telak 33-0 atas lawannya Safira Irzan dari Papua Tengah.
Ia sebelumnya juga sukses meraih juara tiga Seleksi Nasional Kejuaraan Dunia 2024.
"Perjalanan dari Gorontalo ke Kudus sangat melelahkan, tapi kemenangan ini membayar semuanya."
"Saya ingin terus melaju hingga final dan mempersembahkan emas untuk Gorontalo," ujar Echa penuh semangat.
Dari wilayah timur, ada pula nama Steivy Maleke dari Papua Barat yang datang dengan tekad membawa harum daerahnya.
Ia dan tim harus menempuh perjalanan panjang via Sorong dan Makassar sebelum tiba di Kudus.
Walau belum bertanding di hari pertama, aura juangnya sudah mencuri perhatian banyak mata.
"Papua Barat ingin buktikan bahwa kami juga bisa bersaing dan jadi juara," tegas Steivy.
Artikel Terkait
PON Bela Diri 2025 di Kudus Resmi Dibuka, Ketua KONI Pusat: Bela Diri Sumbang 30 Persen Medali Internasional
Judoka Cynthia- Lie Grace Nathalia Raih Medali Emas, Kontingen Jawa Tengah Tembus 5 Besar PON Bela Diri Kudus 2025
Rayinda Raih Emas Perdana DIY dari Taekwondo, Sport Tourism di Kudus Ikut Bersinar di PON Bela Diri 2025
PON Bela Diri 2025: Final Tarung Derajat Hari Ini, Jabar Masih Perkasa, Jatim Unggul di Gulat, Jakarta Dominasi Judo
Pencak Silat Mulai Dipertandingkan: Vinka asal Kudus Ukir Sejarah, Raih Emas Tarung Derajat di PON Bela Diri 2025