Pekan Syawalan Kupatan dan Pesta Lomban di Jepara:. Larung Kepala Kerbau, Sukses Sedot Animo Wisatawan

photo author
- Senin, 7 April 2025 | 14:15 WIB
Pesta lomban di Jepara yang ditandai prosesi pelarungan sesaji kepala kerbau dalam perahu kecil di kawasan Pantai Kartini Jepara, siap diperebutkan para pemuda yang berada di kapal sebelah kanan. (Foto: Prokopim Jepara)
Pesta lomban di Jepara yang ditandai prosesi pelarungan sesaji kepala kerbau dalam perahu kecil di kawasan Pantai Kartini Jepara, siap diperebutkan para pemuda yang berada di kapal sebelah kanan. (Foto: Prokopim Jepara)

Begitu kepala kerbau terlepas, beberapa pemuda yang sudah siap sedia langsung terjun ke laut dan berenang sekuat tenaga untuk memperebutkan kepala kerbau tersebut.

Tradisi ini diyakini membawa keberkahan bagi siapa pun yang berhasil mengambilnya, sehingga tak heran jika pemandangan ini disambut dengan sorakan dan tepuk tangan yang meriah, seiring dengan deburan ombak yang menghiasi suasana.

Baca Juga: Warga Korea Selatan Rayakan Pemakzulan Yoon Suk-yeol dengan Makan Mi yang Ditaburi Daun Bawang, Ini Makna Tersembunyinya

"Sungguh luar biasa! Ini pertama kalinya saya melihat langsung, dan rasanya sangat berkesan."

"Saya pasti akan datang lagi tahun depan," ujar Henny Saf, seorang wisatawan asal Bandung, dengan penuh antusias.

Ia mengaku terkesan dengan budaya lokal yang belum pernah ditemuinya sebelumnya di tempat lain.

Bupati Jepara, Witiarso Utomo mengatakan, larungan kepala kerbau ini bukan sekadar prosesi budaya, melainkan juga wujud rasa syukur masyarakat nelayan Jepara kepada Tuhan atas hasil laut yang menjadi penopang hidup mereka.

Baca Juga: Pantau Arus Balik Lebaran 2025, Wapres Gibran: Semoga Semua Selamat Sampai Tujuan

Ia menjelaskan, tradisi ini telah tercatat dalam sejarah sejak 1868 dalam jurnal Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië, dan tercatat pula dalam surat kabar Slompret Melajoe pada Agustus 1893.

Dari generasi ke generasi, tradisi ini terus dipertahankan dan kini menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Kabupaten Jepara.

“Larungan ini lebih dari sekadar simbol. Ini adalah filosofi maritim bagi masyarakat Jepara."

"Laut adalah sahabat, bukan sesuatu yang harus ditakuti, tetapi harus dihormati dan dijaga. Inilah bentuk sedekah laut kami, silaturahmi kami, serta wujud rasa syukur kami,” Mas Wiwit, panggilan akrab Bupati Witiarso.

Baca Juga: Pantau Arus Balik Lebaran 2025, Wapres Gibran: Semoga Semua Selamat Sampai Tujuan

Selain itu, Bupati Witiarso menambahkan bahwa tradisi lomban memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Ia berencana untuk mengemas acara larungan kepala kerbau tahun depan dengan lebih meriah, melibatkan lebih banyak pelaku budaya dan pariwisata.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Thoriq

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X