Begitu kepala kerbau terlepas, beberapa pemuda yang sudah siap sedia langsung terjun ke laut dan berenang sekuat tenaga untuk memperebutkan kepala kerbau tersebut.
Tradisi ini diyakini membawa keberkahan bagi siapa pun yang berhasil mengambilnya, sehingga tak heran jika pemandangan ini disambut dengan sorakan dan tepuk tangan yang meriah, seiring dengan deburan ombak yang menghiasi suasana.
"Sungguh luar biasa! Ini pertama kalinya saya melihat langsung, dan rasanya sangat berkesan."
"Saya pasti akan datang lagi tahun depan," ujar Henny Saf, seorang wisatawan asal Bandung, dengan penuh antusias.
Ia mengaku terkesan dengan budaya lokal yang belum pernah ditemuinya sebelumnya di tempat lain.
Bupati Jepara, Witiarso Utomo mengatakan, larungan kepala kerbau ini bukan sekadar prosesi budaya, melainkan juga wujud rasa syukur masyarakat nelayan Jepara kepada Tuhan atas hasil laut yang menjadi penopang hidup mereka.
Baca Juga: Pantau Arus Balik Lebaran 2025, Wapres Gibran: Semoga Semua Selamat Sampai Tujuan
Ia menjelaskan, tradisi ini telah tercatat dalam sejarah sejak 1868 dalam jurnal Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië, dan tercatat pula dalam surat kabar Slompret Melajoe pada Agustus 1893.
Dari generasi ke generasi, tradisi ini terus dipertahankan dan kini menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Kabupaten Jepara.
“Larungan ini lebih dari sekadar simbol. Ini adalah filosofi maritim bagi masyarakat Jepara."
"Laut adalah sahabat, bukan sesuatu yang harus ditakuti, tetapi harus dihormati dan dijaga. Inilah bentuk sedekah laut kami, silaturahmi kami, serta wujud rasa syukur kami,” Mas Wiwit, panggilan akrab Bupati Witiarso.
Baca Juga: Pantau Arus Balik Lebaran 2025, Wapres Gibran: Semoga Semua Selamat Sampai Tujuan
Selain itu, Bupati Witiarso menambahkan bahwa tradisi lomban memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Ia berencana untuk mengemas acara larungan kepala kerbau tahun depan dengan lebih meriah, melibatkan lebih banyak pelaku budaya dan pariwisata.
Artikel Terkait
Tradisi Pesta Lomban di Jepara Siap Sambut Wisatawan dengan Ramah, Sekda: Jangan Euforia
Sedekah Laut dan Pesta Lomban di Jepara, Diawali Larung Sesaji, Dilajutkan Festival Kupat Lepet
Lautan Manusia Padati Pantai Kartini, Ramaikan Pesta Lomban, Warisan Budaya Tak Benda Indonesia
Meriahnya Pesta Lomban, Ini Makna Prosesi Larungan Kepala Kerbau bagi Warga Jepara
Pesta Lomban 2025, Mas Wiwit: Wayang Dewa Ruci Meriahkan Tradisi dan Harapan Kemajuan Jepara