Rencana tersebut mendapat dukungan penuh dari anggota DPR RI, Musthofa, yang hadir sekaligus penggagas Parade Sewu Kupat sejak pertama kali dilaksanakan pada 2007.
Mantan Bupati Kudus dua periode 2008-2013 dan 2013 hingga 2018 itu menyatakan, Parade Sewu Kupat bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai bentuk rasa syukur masyarakat atas hasil bumi yang melimpah.
"Selain itu sebagai sarana untuk mempererat ikatan sosial antarwarga," ungkapnya.
Baca Juga: Bupati Kudus Samani Pantau Arus Balik di Terminal Jati Kudus, Berharap Pemudik Sukses di Perantauan
Ia menambahkan, melalui Parade Sewu Kupat, Kudus yang dikenal dengan kekayaan nilai religiusnya semakin menunjukkan kekompakan masyarakat dalam menjaga dan melestarikan tradisi budaya.
Sementara, Bupati Samani menekankan bahwa Parade Sewu Kupat tidak hanya sebagai bentuk pelestarian budaya, tetapi juga sebagai daya tarik wisata yang bisa menarik perhatian pengunjung dari luar daerah.
Acara ini diharapkan dapat meningkatkan sektor pariwisata Kabupaten Kudus, sekaligus memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat setempat.
Baca Juga: Pantau Arus Balik Lebaran 2025, Wapres Gibran: Semoga Semua Selamat Sampai Tujuan
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, Mutrikah menegaskan, pihaknya siap terlibat aktif dalam mempersiapkan langkah-langkah untuk memastikan Parade Sewu Kupat dapat tercatat dalam Rekor MURI pada tahun 2026.
Pihaknya tengah merancang konsep untuk menambah daya tarik parade ini, seperti penataan gunungan ketupat, lepet, dan hasil bumi sepanjang jalan menuju makam Sunan Muria, serta memanfaatkan pemandangan indah Gunung Muria sebagai latar belakang.
Dengan keindahan alam dan kekayaan budaya yang ada, parade ini berpotensi menjadi acara yang sangat unik dan istimewa, tidak hanya bagi masyarakat Kudus tetapi juga bagi wisatawan yang ingin menikmati kekayaan budaya dan alam daerah ini.
Hal ini juga menjadi bukti nyata bahwa tradisi lokal bisa berkembang menjadi atraksi yang mendunia, sekaligus mengukir sejarah sebagai bagian dari Rekor MURI.
"Melalui pencatatan Rekor MURI, acara ini kami harapkan dapat semakin dikenal luas,"
Artikel Terkait
Kegiatan Tradisi Kupatan Dibatasi, Disbudpar Kudus Tetap Siapkan Prokes di Tempat Wisata
Sedekah Laut dan Pesta Lomban di Jepara, Diawali Larung Sesaji, Dilajutkan Festival Kupat Lepet
Amankan Objek Vital dalam Tradisi Syawalan dan Kupatan, Ratusan Personel Polres Kudus Disiagakan
Pesta Lomban 2025, Mas Wiwit: Wayang Dewa Ruci Meriahkan Tradisi dan Harapan Kemajuan Jepara
Pekan Syawalan Kupatan dan Pesta Lomban di Jepara:. Larung Kepala Kerbau, Sukses Sedot Animo Wisatawan