Misalnya becak motor harus dicari solusi tidak memakai motor tapi bisa menggunakan daya listrik dan pemerintah menyediakan charger untuk listrik.
Baca Juga: Dari Cover Viral ke Karya Original, Woro Widowati Rilis Single Anyar Berjudul Patgulipat
Selain itu akses mobil untuk putar balik di sirip-sirip jalan kawasan Malioboro harus menjadi perhatian.
Hasto menyatakan saat diterapkan pedestrian di Malioboro mobil tidak bisa masuk sehingga harus putar balik padahal sebagian jalan satu arah dan sempit sehingga sulit.
Pihaknya juga menegaskan perubahan di momentum HUT-269 Kota Yogyakarta adalah tidak ada pengamen yang bebas mengamen di Malioboro karena lokasi pengamen difasilitasi Pemkot Yogyakarta bersama para seniman di 5 titik di Jalan Malioboro dan 2 titik di Jalan Margo Utomo.
Hasto menyebut total ada sekitar 116 orang pengamen dan pelaku seniman yang difasilitasi tempat untuk tampil.
“Ini (pengamen) sudah dimoratorium sudah stop. Kalau mau masuk Malioboro dikurasi dulu suaranya, bagus gak. Saya minta kurasi dulu supaya pengamen-pengamen di Malioboro bagus,” papar Hasto.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti menambahkan penerapan car free day 24 jam di Malioboro dari dini hari sampai sore, aktivitas di Malioboro pengunjung berjalan kaki.
Baca Juga: Senator Abdul Kholik Dukung Gagasan Museum Kartun Indonesia dan Mubes Pakarti di Semarang
Kalau misalnya masih ada beberapa kendaraan mobil masuk karena aktivitas memasukan atau loading barang dan ada kartu akses yang diberikan kepada pengusaha atau toko di Malioboro.
Termasuk kendaraan umum Trans Jogja.
Kendaraan yang diperbolehkan adalah non sepeda motor seperti becak kayuh, andong maupun pesepeda.
Salah satu wisatawan di Malioboro, Amel menyambut baik penerapan pedestrian penuh 24 jam di Malioboro. Dia merasakan kebebasan saat berfoto-foto dengan baju khas Yogyakarta di tengah Jalan Malioboro.
Baca Juga: MIND ID: Satgas Timah Bukan Alat Penindakan, Tapi Mesin Pembenahan
“Bagus kalau mau foto-toto bisa bebas dan menikmati Malioboro dengan suasana lalu lintas sepi. Semoga ke depan tiap seminggu atau berapa kali dalam sebulan itu ada kegiatan seperti ini,” ucap Amel wisatawan asal Ungaran itu.**
Artikel Terkait
JSSP 5 Resmi Digelar di Malioboro, Sumbu Filosofi Yogya dengan Segudang Nilai Luhur
Reresik Malioboro Matangkan Kesiapan Jogja Sambut 9 Juta Wisatawan pada Libur Nataru
Pemkot Jogja Kaji Penambahan Tempat Khusus Merokok di Kawasan Malioboro
Komitmen Sudah Ditandatangani, Nggak Main-Main Malioboro Serius Kawasan Bebas Asap Rokok
Social Experiment dan Hadiah Menarik Menanti di erafone Lebih Dekat Jogja! Hadir di Teras Malioboro 20 Juli 2024
Relokasi Teras Malioboro 2, PKL Tri Dharma Dukung Kebijakan Pemerintah dalam Percepatan Transformasi Ekonomi