Kapolres menyatakan, tradisi Syawalan sudah absen dua tahun karena pandemi, dan tahun ini kembali berlangsung untuk memberikan ruang bagi para pemudik dan warga untuk berlibur usai perayaan lebaran Idul Fitri.
"Momen Syawalan dan kupatan membuat gairah masyarakat untuk berwisata meningkat setelah dua tahun dihantam pandemi Covid-19," terangnya.
Baca Juga: Pemuda di Tapanuli Utara Curi Perhiasan Emas Senilai Rp520 Juta untuk Foya-Foya ke Jakarta
Pihaknya berupaya melakukan antisipasi keamanan, serta meminta agar masyarakat tetap berhati-hati dan waspada.
Hal kitu karena tidak menutup kemungkinan saat ramainya pekan Syawalan ini dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan.
"Untuk antisipasi terjadinya tindak kriminal, kami tingkatkan pengamanan dan pengawasan di seluruh objek wisata," tegasnya.
Baca Juga: Ramalan Bintang Pisces Minggu 30 April 2023 Jangan Mengganggu Orang dengan Keinginan Anda
Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang akan kupatan ke wilayah Kudus jangan menggunakan kendaraan bak terbuka untuk mengangkut orang.
Karena secara aturan tidak diperbolehkan dan sangat membahayakan.
"Jangan lakukan itu, karena jika sampai terjadi kecelakaan akan menimbulkan banyak korban," tandasnya. **
Artikel Terkait
Kegiatan Tradisi Kupatan Dibatasi, Disbudpar Kudus Tetap Siapkan Prokes di Tempat Wisata
Tradisi Lomban Tahun 2023, Polres Jepara Antisipasi Gangguan Kamtibmas, Kapolres: Petugas Jangan Arogan
Tradisi Pesta Lomban di Jepara Siap Sambut Wisatawan dengan Ramah, Sekda: Jangan Euforia
Sedekah Laut dan Pesta Lomban di Jepara, diawali Larung Sesaji, Dilajutkan Festival Kupat Lepet
Lautan Manusia Padati Pantai Kartini, Meriahkan Pesta Lomban, Warisan Budaya Tak Benda Indonesia