SENANGSENANG.ID - The International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengategorikan hiu paus (Rhincodon typus) sebagai ikan yang rentan dan termasuk dalam daftar merah yang tergolong terancam punah (endangered) sejak tahun 2016.
Dalam rangka mewujudkan kelestarian hiu paus, maka Cenderawasih (BTNTC) bersama dengan CSR PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation (PF) bersepakat untuk melakukan kerja sama pengelolaan Whale Shark Center (WSC) dalam upaya penyelamatan hiu paus.
Untuk mewujudkannya, bertepatan dengan International Whale Shark Day atau Hari Hiu Paus Internasional, telah ditandatangani Perjanjian Kerja Sama antara Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC) dan Pertamina Foundation (PF), di Gedung Manggala Wanabakti.
Kerja sama tersebut memuat tentang Penguatan Fungsi Kawasan dan Konservasi Keanekaragaman Hayati melalui Dukungan Pengelolaan Whale Shark Center (WSC).
Adapun kegiatan yang dilakukan, antara lain pengembangan Whale Shark Center (WSC), pemberdayaan dan peningkatan kesadaran masyarakat akan perlindungan hiu paus, penelitian ilmiah dan pemantauan populasi hiu paus di Taman Nasional Teluk Cenderawasih.
Penandatanganan ini disaksikan oleh Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko, S.Hut., M.Sc. selaku Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Corporate Secretary PIS Aryomekka Firdaus.
Baca Juga: Materi Khotbah Jumat 1 September 2023: Tanpa Iman Tidaklah Sah dan Diterima Amal Perbuatan Seseorang
TNTC ditetapkan Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8009/Kpts-II/2002 Tanggal 29 Agustus 2002 Tentang Penetapan Taman Nasional Teluk Cenderawasih seluas 1.453.500 Ha sebagai Kawasan Pelestarian Alam Perairan/Kawasan Konservasi Perairan.
Salah satu mandat penunjukkan TNTC adalah untuk penyelamatan 7 Spesies Kunci dan Prioritas, yaitu Junai Mas, Tiram Kuda, Hiu Paus, Dugong, Lumba-Lumba, Kima dan Penyu.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Supartono, S.Hut.,M.P, mengatakan bahwa kerja sama ini menjadi cerminan nyata menjaga keberlanjutan alam.
Baca Juga: Arpusda Monitoring Akreditasi Perpustakaan Sekolah, dan Siap Dukung Program Literasi Polda Jateng
"Kerja sama ini adalah cerminan nyata dari kolaborasi yang kuat dalam menjaga keberlanjutan alam kita. Sebab, TNTC juga merupakan salah satu lokasi agregasi hiu paus di Indonesia sehingga kondisi sumberdaya alam dan ekosistemnya perlu terus dijaga untuk keberlangsungan hidup flora, fauna dan masyarakat yang bergantung pada TNTC," ujar Supartono Rabu 30 Agustus 2023.
TNTC secara konsisten telah memantau populasi hiu paus sejak tahun 2011 hingga 2023. Tujuannya untuk mengidentifikasi setiap individu dalam populasi hiu paus, termasuk menentukan identitas, ukuran, jenis kelamin, struktur tubuh, dan distribusi populasi.
Sampai dengan bulan Agustus 2023 telah teridentifikasi 188 individu hiu paus dengan rincian 165 ekor Jantan, 6 ekor betina dan 17 ekor belum teridentifikasi jenis kelaminnya.
Artikel Terkait
Langsung Viral! Patung Monumental Dunia Karya Kaws 'Rebahan' di Candi Prambanan Curi Perhatian Wisatawan
Kamwis Sosromenduran Kota Jogja Juara III Lomba Desa Wisata 2023 Tingkat DIY, Ini Juara Pertamanya
Tlilir Art & Culture Festival, Siap Jual Indahnya Pemandangan Puncak Gunung Sumbing
Selalu Ada Event di Jogja, Kotabaru Avond Fest Dongkrak Wisata Malam Premium di Kota Yogyakarta
Menyenangkan! Festival Prawirotaman 2023 Ditutup dengan Meriah, Warga dan Turis Mancanegara Joget Bersama
Kotabaru Jadi Garden City-nya Yogyakarta, Konsep yang Sama Seperti di Eropa dan Amerika Serikat