entertainment

Pameran Internasional 'Interfaith' di UIN Walisongo: Seni Jadi Jembatan Kerukunan

Senin, 17 November 2025 | 12:45 WIB
Pameran Internasional Interfaith berlangsung 15–30 November 2025. (Istimewa)

SENANGSENANG.ID – Galeri Nusantara Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang menjadi saksi perhelatan Pameran Internasional “Interfaith”, yang berlangsung 15–30 November 2025.

Pameran ini menghadirkan karya seniman lintas negara dengan pesan perdamaian, toleransi, dan kemanusiaan, sekaligus memperkuat perjumpaan antartradisi spiritual dunia.

Agenda ini merupakan bagian dari Indonesian Interfaith Scholarship 2025, forum akademik internasional yang melibatkan peneliti, dosen, pemimpin komunitas lintas iman dari berbagai negara, termasuk delegasi khusus dari Austria.

Baca Juga: Meriah! Kirab Merah Putih dan Parade Budaya Nusantara Warnai Titik Nol Yogyakarta

Kegiatan digelar berkat kolaborasi Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama RI, Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar Austria, serta UIN Walisongo Semarang.

Seni sebagai Bahasa Universal

Lebih dari 50 karya seni rupa dipamerkan, mulai dari lukisan, kartun, ilustrasi, hingga instalasi. Seniman berasal dari Indonesia, Austria, India, Mesir, Ukraina, Iran, Arab Saudi, Rusia, dan sejumlah negara lain.

Pelukis Nana Mardiana, salah satu peserta, menyebut seni sebagai “bahasa bersama” yang mampu melampaui sekat perbedaan.

Baca Juga: Borobudur Marathon 2025 Sukses Digelar, 11.500 Pelari Tumplek Blek di Magelang

“Setiap karya mendorong pengunjung memahami keberagaman melalui empati dan kreativitas, sekaligus merayakan kekayaan spiritual masyarakat global,” ujarnya.

Indonesia sebagai Cermin Kerukunan

Dalam sambutan pembukaan, Kepala PKUB Kemenag RI, M. Adib Abdussomad, menegaskan pameran ini menjadi cara strategis memperkenalkan pengalaman Indonesia dalam mengelola kerukunan umat beragama kepada dunia.

Baca Juga: Usai Cilacap, Longsor Terjang Banjarnegara: 179 Warga Mengungsi

“Kerja sama lintas lembaga ini mencerminkan komitmen memperkuat diplomasi budaya Indonesia, khususnya dalam isu toleransi, moderasi beragama, dan perdamaian global,” katanya.

Halaman:

Tags

Terkini