Cawabup Gunungkidul Sepakati Ajakan Gereja Katolik: Pilkada Bisa Perbaiki Demokrasi

photo author
- Selasa, 17 September 2024 | 06:05 WIB
Gereja Katolik Petrus Kanisius Wonosari Gunungkidul, menggundang calon wakil bupati (cawabup) untuk berani mengedepankan politik moralitas dan menghindari politik transaksional. (Istimewa)
Gereja Katolik Petrus Kanisius Wonosari Gunungkidul, menggundang calon wakil bupati (cawabup) untuk berani mengedepankan politik moralitas dan menghindari politik transaksional. (Istimewa)

"Kalau dulu masih bersifat imbauan. Sekarang harus mulai jadi kesepakatan tertulis. Harus terbuka tapi juga harus bersikap adil. Semua pasangan calon harus diberi kesempatan yang sama. Tidak bisa hanya salah seorang dari paslon saja," kata Ketua Bidang Pelayanan Kemasyarakatan Paroki FX Endro Guntoro yang juga penggagas nota kesepakatan.

Menurut Endro, Hal kedua yang cukup prinsip yakni ketua lingkungan dan pengurus lingkungan tidak diperkenankan menerima sumbangan atau bantuan dalam bentuk uang, barang atau bentuk fasilitas lain dari paslon, maupun koalisi parpol pengusung, atau tim sukses paslon yang memiliki maksut mempengaruhi pilihan dan bertujuan mendapatkan dukungan suara.

Pemilih harus memilih dengan suara hatinya sendiri, diberikan kebebasan penuh, dan bebas dari berbagai tekanan.

Baca Juga: Sebanyak 178.621 Tiket KA Terjual Periode Arus Balik Liburan, KAI Operasikan 113 Perjalanan

"Ini prinsip dasar yang harus diperjuangkan agar martabat pemilih tetap terjaga. Katolik walaupun kami tergolong kecil tapi harus bisa berkontribusi untuk kebaikan. Jangan sampai menjadi pemimpin jadi mahal karena ada dikenai tinggalan atau sumbangan. Ini tidak boleh. Kalau sampai jadi pemimpin mahal, orang baik dan tidak punya uang tidak akan bisa menjadi pemimpin," katanya.

Dalam kesempatan kemarin, Romo Vikaris Paroki Wonosari, Yohanes Riyanto, Pr, juga memberikan pembekalan umat.

Romo yang sebelumnya tugas pelayanan untuk Univeritas Atma Jaya Yogyakarta mengurai pentingnya umat katolik tidak alergi dengan politik.

Baca Juga: Totalitas Amanda Rawles Bikin Penonton Laura Termehek-mehek

Hak pilih yang dimiliki setiap orang, lanjut Romo Riyanto, dapat digunakan memperbaiki keadaan menjadi lebih baik apabila sifat pragmatisme berani ditinggalkan dan diikuti mengedepankan hati nurani dalam menentukan pilihan.

Menurutnya, pahlawan nasional sekaligus Romo Soegijopranoto telah memberi teladan nyata untuk membangun orientasi diri pada kepentingan bangsa.

Adapun Komisioner KPU Gunungkidul, Antok berserta Ketua Bawaslu Gunungkidul, Andang Nugraha, mengapresiasi kegiatan Paroki Wonosari yang terus menggelorakan politik moralitas untuk umat dan masyarakat luas.

Baca Juga: DKI Jakarta Pimpin Klasemen Sementara Perolehan Medali PON XXI Aceh-Sumut 2024, Intip Posisi DIY dan Jateng

"Regulasi soal money politik di Pilkada lebih konkret yakni bisa menjerat setiap orang yang melakukan politik uang. Beda dengan kontestasi pemilu lainnya yang bisa dijerat calonnya dan tim resmi yang didartarkan ke KPU. Memang regulasinya beda," tandas Andang.

Baik untuk Diikuti Semua Paroki di DIY

Sementara itu, Romo moderator Komisi Penghubung Karya Kerasulan Kemasyarakatan (PK3) Kevikepan DIY, Rosarius Sapto Nugraha, Pr, menyambut baik kegiatan diinisiasi Paroki Wonosari ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X