Update Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, BNPB Ungkap 14 Santri Tewas dan 49 Masih Hilang

photo author
- Sabtu, 4 Oktober 2025 | 14:50 WIB
BNPB mencatat ada 14 korban jiwa dalam tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny. (Foto: Dok. BNPB)
BNPB mencatat ada 14 korban jiwa dalam tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny. (Foto: Dok. BNPB)

‎Proses renovasi gedung, kata Salam, sudah berlangsung beberapa bulan terakhir dan ambruknya bangunan ini merupakan tahapan akhir dari seluruh rangkaian renovasi pondok pesantren.

Baca Juga: Party at Eden Rilis Single Crown of the Emperor, Kolaborasi Bareng Haircoolest Barbershop

‎“Saya menduga struktur bangunan tidak kuat menahan beban setelah pengecoran. Mungkin itu yang menyebabkan gedung ambruk,” katanya.

‎Detik-Detik Musala Ambruk

Berdasarkan keterangan para saksi, musibah terjadi saat para santri melaksanakan salat Asar berjamaah di lantai dua yang difungsikan sebagai musala. Sebelum ambruk, bangunan sempat bergoyang, namun para santri masih melanjutkan salat.

Baca Juga: RS Panti Rapih Beri Pembekalan Pamulasaraan Jenazah di Santa Maria Assumpta Gamping

‎Ketika rakaat kedua dimulai, bagian ujung musala tiba-tiba runtuh dan merembet ke bagian bangunan lainnya hingga akhirnya seluruh struktur lantai dua dan tiga roboh menimpa jamaah di bawahnya.

Suasana panik pun pecah, sementara sejumlah santri berusaha menyelamatkan diri dari reruntuhan.

Tim penyelamat yang tiba di lokasi beberapa menit kemudian langsung melakukan evakuasi terhadap korban yang tertimpa material bangunan.

Baca Juga: Polisi Buru Rombongan Pemotor Tetiba Hentikan Bus di Tikungan Ciwidey, Aksi Salip-menyalip yang Dinilai Arogan

‎Duka dan Harapan

‎Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan terhadap proses pembangunan dan renovasi gedung, terutama di lingkungan pendidikan dan keagamaan.

Hingga kini, proses pencarian korban masih berlangsung. Pemerintah daerah bersama BNPB dan Kementerian PUPR tengah melakukan investigasi awal untuk memastikan penyebab pasti ambruknya bangunan yang menelan banyak korban jiwa tersebut.

Baca Juga: Kartunis Pakarti Sosialisasikan Museum Kartun Indonesia di Kresem Artstreet #8 Semarang

‎“Yang terpenting sekarang adalah penyelamatan korban dan memastikan peristiwa serupa tidak terulang kembali,” ujar Abdul Muhari.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X