Budi Daya Ikan Karamba di Karimunjawa Jepara Terancam, Perairan Diduga Tercemar Limbah

photo author
- Sabtu, 1 Juli 2023 | 10:47 WIB
Inilah kondisi perairan Karimunjawa Kabupaten Jepara, diduga tercemar limbah. Konfdisi itu dikeluhkan sejumlah nelayan yang tengah mengembangkan budi daya di karamba karena telah menyebabkan banyak ikan mati. (Foto: Istimewa)
Inilah kondisi perairan Karimunjawa Kabupaten Jepara, diduga tercemar limbah. Konfdisi itu dikeluhkan sejumlah nelayan yang tengah mengembangkan budi daya di karamba karena telah menyebabkan banyak ikan mati. (Foto: Istimewa)

Pihaknya memiliki 28 karamba ukuran 3 x 3 meter per segi (m2), 3 x 2 m2, 3 x 2,5 m2 dan 2 X 4 m2. Jarak dari daratan sekitar 200 meter dan dari areal tambak 1.000 meter.

Menurutnya, budidaya ikan kerapu sangat potensial dikembangkan diperairan dengan kedalaman 1,5 m.

"Bibit saya dapatkan dari Situbondo dengan harga Rp1.000 per centimeter (cm).

Biasanya saat tebar ia menggunakan ukuran 9 cm dan dapat berkembang cepat, karena perairan bagus.

Baca Juga: Tinggal Menghitung Hari, Innova Zenix Punya Kembaran Suzuki Invicto Siap Mengaspal, Dijual Lebih Mahal

"Kalau ada kematian ikan lebih diakibatkan terjadinya pancaroba, baik musim baratan maupun timuran, itu pun hasil panennya masih lumayan," terangnya.

Tetapi dengan kondisi sekarang yang diduga tercemar limbah, yang terancam bukan hanya nelayan karamba tetapi juga nelayan yang menangkap ikan dengan bubu.

"Sebab karang-karang pada mati, kemudian tidak ada lagi ikan yang berhasil di tangkap," tuturnya.

Ia berharap kepada pemerintah segera turun tangan menyelesaikan persoalan ini.

Baca Juga: Rata-rata Konsumsi Harian JBKP, JBT, dan LPG Wilayah Sumbagsel Masing-masing 6.939 KL, 5.674 KL, dan 2.045 KL

Pihaknya juga menunggu kapan tambak-tambak yang ada di kawasan itu ditutup pemerintah.

“Sebaiknya Karimunjawa tetap dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata yang bisa lebih menghidupi masyarakat pribumi atau masyarakat asli."

"Kalau tambak, yang menikmati hanya pemilik dan beberapa pekerjanya,” tegas Isnajib.

Ditambahkan, jika kerusakan alam terus dibiarkan, maka masa depan warga asli Karimunjawa akan terancam dan mungkin kembali ke kondisi 20 tahun lalu.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini dan Cancer Sabtu 1 Juli 2023 Beri Perhatian Besar pada Informasi yang Masuk

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Thoriq

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X