Dunadi Siapkan Museum Patung di Atas Tanah 6.000 Meter Persegi, Mengaku Prihatin Minimnya Peminat Seni Patung

photo author
- Kamis, 23 Mei 2024 | 11:59 WIB
Dunadi dan salah satu karya masterpiece berjudul Mudik yang dipajang di Pas Pojok Caffe. (Foto: Agoes Jumianto)
Dunadi dan salah satu karya masterpiece berjudul Mudik yang dipajang di Pas Pojok Caffe. (Foto: Agoes Jumianto)

SENANGSENANG.ID - Mencintai seni sejak masih kecil, pematung Dunadi mengaku melewati jalan panjang dan berliku untuk menjadi sukses seperti sekarang ini.

Pendhapa Art Space, PAS Limasan Homestay, Pas Pojok Caffee & Eatery, adalah hasil sukses yang sudah diraihnya.

Meski hal itu diakui Dunadi, semua itu bukan untuk menunjukkan keberhasilannya, tetapi lebih kepada upaya untuk memberi ruang bagi kesenian agar bisa lebih dinikmati banyak orang.

Baca Juga: Kasus Varian Covid-19 Melonjak di Singapura, Kemenkes: Belum Ada Urgensi Pembatasan Perjalanan

Pendhapa Art Space misalnya, saat ini menjadi ruang pameran yang terbilang produktif menggelar kegiatan pameran seni rupa di Yogyakarta.

Tak hanya milik seniman saja, Pendhapa Art Space juga terbuka bagi para pelajar dan mahasiswa yang ingin berpameran.

Demikian halnya dengan Pas Pojok Caffee & Eatery, yang bersebelahan dengan Pendhapa Art Space di Jalan Prof. Dr. Wirjono Projodikoro (Ring Road Selatan) Tegal Krapyak RT.01, Glugo, Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dunadi bersama tim di depan patung yang dibuatnya untuk proyek Memorial Park IKN.
Dunadi bersama tim di depan patung yang dibuatnya untuk proyek Memorial Park IKN. (Foto: Dok Pribadi)

Pas Pojok Cafe bukan sekadar tempat minum seperti layaknya cafe pada umumnya, di tempat ini sekaligus menjadi ruang pajang sejumlah karya dari sang pematung.

Dimana masyarakat pengunjung selain bisa menikmati hidangan yang ada juga disuguhi karya-karya apik Dunadi untuk diapresiasi. Pas Pojok Caffee & Eatery pun sekaligus menjadi galery bagi karya-karya Dunadi.

"Tidak jarang karya-karya yang dipajang ini laku terjual, di ruang ini saya kan jadi pameran setiap hari," ujar Dunadi terkekeh.

Baca Juga: Indonesia Pamer Teknologi Pengolahan Air Hujan Layak Minum di World Water Forum ke-10 Bali

Berbincang dengan sejumlah wartawan dalam sebuah kesempatan belum lama ini, Dunadi mengungkap keingiannya untuk membangun sebuah museum.

"Di sebelah Pendhapa Art Space adalah ruang produksi yang memiliki luas tanah 12 ribu meter persegi. Rencanannya 6.000 meter akan saya bangun museum patung," tutur Gunadi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X