SENANGSENANG.ID - Pendiri Yayasan Pondok Modern Babussalam Al Firdaus Karangploso, Kabupaten Malang, Imam Supandi, tidak dengan tiba-tiba tergerak hatinya untuk mencalonkan diri jadi Wali Kota Malang di Pilkada 2024.
Ada beberapa hal yang melatarbelakangi, khususnya yang terkait dengan dunia yang digelutinya sehari-hari, pendidikan.
“Sebetulnya, latar belakang saya bukan orang politik atau pemerintahan,” ungkap Imam Supandi saat ditemui AboutMalang.com, di SMK Madani Indonesia Karangploso, Senin 22 Juli 2024.
Baca Juga: Jadwal Bioskop XXI Solo Rabu 24 Juli 2024, Deadpool & Wolverine Siapkan Banyak Jam Tayang Hari Ini
Dalam kesempatan tersebut, Pemimpin Redaksi AboutMalang.com, Arvendo Mahardika, bermaksud memperkenalkan medianya, salah satu mitra jaringan Promedia Teknologi Indonesia.
Saat ini Promedia memiliki jaringan 1.132 media di seluruh Indonesia. Dimana 120 media ada di Jawa Timur, dan 10 media berada di Malang Raya.
“Teman-teman tokoh pendidikan di Kota Malang, baik ulama, habaib, kiai, LSM, datang ke pondok saya, meminta saya maju, itu sudah setahun yang lalu,” lanjutnya.
Selama proses perenungannya, ia berkesimpulan bahwa kota sebesar Malang butuh ketegasan dalam pengambilan kebijakan, khususnya untuk image Malang sebagai kota pendidikan, industri, dan wisata.
“Saya mengamati dari beberapa wali kota ke wali kota, kok tidak ada perubahan yang signifikan baik di bidang pendidikan, pergerakan ekonomi, kesehatan, maupun bidang-bidang yang lain, padahal jargonnya Kota Malang adalah kota pendidikan, industri, dan wisata, kok 3 bidang ini malah kurang optimal dilaksanakan,” urai pria yang juga Kepala SMK Mahardika ini.
Imam Supandi ingin membangun kembali image atau identitas Malang sebagai kota pendidikan, industri, dan wisata tersebut dengan beberapa penguat.
“Kota pendidikan yang bermartabat, punya akhlak dan etika, berkaitan juga dengan kota industri yang mumpuni dan komprehensif untuk meningkatkan ekonomi rakyat, kaitannya juga dengan kota wisata, wisatanya mana, ndak ada (yang optimal, red), semuanya selama ini ke Batu,” kata pria yang juga Wakil Ketua Umum Lembaga Komunikasi Pemangku Adat Seluruh Indonesia (LKPASI).
Padahal secara infrastruktur, Kota Malang sudah siap untuk menjadikan 3 identitas itu benar-benar berdampak dan menyejahterakan masyarakat.