profil

Mengenal Lagi: Sir Arthur Conan Doyle, Pencipta Sosok Detektif Jenius yang Tak Lekang oleh Waktu

Kamis, 14 Agustus 2025 | 09:50 WIB
Sir Arthur Conan Doyle, pencipta detektif cerdas nan jenius bernama Sherlock Holmes. (X.com/ BoylanRoger)

SENANGSENANG.ID - Penulis buku terkemuka di dunia, Sir Arthur Conan Doyle selalu identik dengan sosok detektif cerdas nan jenius bernama Sherlock Holmes.

Karakter yang ia ciptakan lebih dari satu abad yang lalu itu masih hidup di hati para pembacanya hingga hari ini.

Selain Sherlock Holmes, Doyle menulis beragam karya, mulai dari novel fiksi, non-fiksi, hingga kumpulan puisi.

Baca Juga: Pasar Otomotif RI Sedikit Bergairah, Ini 5 Mobil Terlaris di Juli 2025

Beberapa karyanya yang terkenal di luar Holmes antara lain The Mystery of Cloomber (1889), The Stark Munro Letters (1895), dan The Great Boer War (1900).

Karya-karyanya menunjukkan, Doyle adalah sosok yang serba bisa. Ia mampu meramu kisah misteri yang membuat pembaca berpikir keras, sekaligus menulis narasi sejarah yang penuh nuansa.

Melalui goresan tinta, Doyle juga meninggalkan jejak pemikiran melalui kata-kata bijaknya. Salah satunya yang paling terkenal berbunyi:

Baca Juga: Menyoroti Fenomena Joki Strava di Indonesia: Saat Orang Rela Bayar Pelari demi Pencitraan di Medsos

"When you have eliminated all which is impossible, then whatever remains, however improbable, must be the truth. (Ketika Anda telah menghilangkan semua hal yang tidak mungkin, maka apa pun yang tersisa, betapapun tidak mungkinnya, pastilah kebenaran)" demikian kutipan dari sang penulis buku Sherlock Holmes.

Sekilas tentang kisah hidupnya, Doyle lahir dengan nama lengkap Sir Arthur Ignatius Conan Doyle pada 22 Mei 1859 di Edinburgh, Skotlandia.

Kehidupannya berakhir pada 7 Juli 1930 di Crowborough, Sussex, Inggris. Meski telah tiada, warisannya di dunia sastra tetap abadi.

Baca Juga: Ijazah UNY Telat Terbit, Calon Wisudawan Agustus 2025 Dilarang Protes di Medsos

Dari kecil, Doyle sudah akrab dengan seni dan sastra, meskipun ia awalnya menempuh jalur pendidikan yang jauh dari dunia menulis.

Pendidikan formalnya dimulai di sekolah Jesuit di Lancashire, Inggris, selama 7 tahun pada 1868 silam.

Halaman:

Tags

Terkini