Dalam paparannya, Romo Hasto menguraikan peranan para misionaris dan katekis yang sangat penting dalam gerak dinamika Gereja KAS.
Baca Juga: Soal Penulisan Sejarah Nasional, Fadli Zon Sebut Masyarakat Tak Perlu Cemas
Sedangkan Romo Mulyatno menyampaikan catatan refleksi-kritis-konstruktif atas dinamika hidup menggereja di KAS dan tantangan yang dihadapi di masa depan.
Memahami Bahasa dan Mentalitas
Romo Hasto dalam paparannya mengungkapkan Romo van Lith sadar akan pentingnya bahasa untuk memahami budaya, tetapi itu belum cukup. Perlu harus memahami mentalitas dan cara berpikir orang Jawa.
Baca Juga: Buktikan Animasi Indonesia Nggak Kalah dengan Made in Luar, Film Jumbo Go Internasional
Di sekitar Yogyakarta, Gereja Katolik mengalami pertumbuhan umat yang luar biasa cepat pada waktu itu. Hal ini karena adanya kerjasama antara dua sayap, yaitu “para misionaris” dan “katekis”.
Bagi Romo van Lith, pendidikan yang berkualitas akan sangat ditentukan oleh kualitas para gurunya. Maka, ia membuka sekolah calon guru.
Baca Juga: Dilaporkan ke Bareskrim Soal Barak Militer, Dedi Mulyadi: Mungkin Mau Cari Perhatian
Dalam pemahaman awal Romo van Lith, dalam masyarakat Jawa yang mengajar agama itu orangnya harus tua.
Karena alasan itu, setelah guru-guru lulusan Muntilan ini masuk usia pensiun, diharapkan menjadi katekis; mulai mengajar agama.
Namun dengan cepat Romo van Lith berubah pikiran. Di dalam masyarakat Jawa itu ternyata guru itu benar-benar orang yang digugu dan ditiru.
Baca Juga: Kuras Rekening Pensiunan Rp304 Juta, Dua Pelaku Dibekuk Polisi! Begini Modusnya
Status guru itu memiliki status sosial yang istimewa; sosok yang pantas diteladani hidupnya dan didengarkan kata-katanya.
Dan itu tidak tidak memandang usia. Meski usia-nya masih muda, status guru itu sudah memiliki status yang berwibawa. Guru muda bisa mengajar agama.
Artikel Terkait
Ini 4 Pernyataan Sikap Ikatan Sarjana Katolik Indonesia DIY atas Situasi Politik, Siap Kawal Pilkada 2024
Pelatihan Kursus Kaderisasi Dasar Pemuda Katolik Komisariat Cabang Sleman: Pahlawan Masa Kini
Kemenag Sleman Serahkan Bantuan Kitab Suci untuk Umat Katolik di Gereja St Thomas Paroki Medari
Ratusan Umat Katolik Wonogiri Ikuti Jalan Salib di Gunung Gandul, Usung Tema Siapakah yang Kamu Cari?
Uskup Agung Semarang Mgr Rubiyatmoko Sebut Penyelenggaraan Pendidikan Katolik Sangat Kompleks, Ini Faktanya
Apa Itu LEKAS? Terobosan Ekselen Keuskupan Agung Semarang untuk Benahi Sekolah Katolik