SENANGSENANG.ID - Suasana TPI Ujung Batu Jepara tampak berbeda sejak pukul 06.15 WIB, di mana ribuan masyarakat dan wisatawan tampak berjubel di tepi pantai untuk memeriahkan tradisi budaya pekan syawalan kepatan dan menyaksikan prosesi lomban.
Pekan syawalan kupatan dan pesta lomban di Jepara merupakan tradisi budaya yang sudah berakar kuat di tengah masyarakat Jepara.
Tradisi budaya pekan syawalan kupatan dan pesta lomban, ditandai prosesi dengan melarung kepala kerbau ke laut, sebuah kegiatan yang telah berlangsung sejak abad 19 atau lebih dari satu abad lalu di wilayah Kabupaten Jepara.
Baca Juga: Bupati Kudus Samani Pantau Arus Balik di Terminal Jati Kudus, Berharap Pemudik Sukses di Perantauan
Usai proses kirab dan larungan kepala kerbau, dilanjutkan dengan festival kupat lepet yang digelar di lapangan Pantai Kartini Jepara.
Kedua acara ini menjadi satu rangkaian kegiatan dalam rangka memeriahkan bada kupat syawalan atau perayaan lebaran kedua setelah hari raya Idulfitri, Senin 7 April 2025.
Tradisi budaya tersebut diawali larungan kepala kerbau, yang menyedot perhatian ribuan masyarakat Jepara dan sekitar.
Sedekah laut dengan melarung kepala kerbau tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga sarana untuk mengungkapkan rasa syukur dan penghormatan terhadap laut yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat nelayan Jepara.
Sorak-sorai kegembiraan terdengar ketika kepala kerbau yang telah dipersiapkan dengan penuh khidmat mulai dibawa menuju kapal utama.
Diiringi doa dan musik tradisional, kepala kerbau tersebut di antarkan menuju tengah laut oleh perahu utama yang diikuti oleh ratusan kapal nelayan yang membentuk formasi megah di atas laut Jepara.
Setelah prosesi berlangsung hingga sekitar pukul 09.00 WIB, semangat warga dan wisatawan yang hadir tetap tak surut sedikit pun, bahkan semakin terasa meriah.
Momen puncak dari acara ini terjadi saat kepala kerbau tersebut dilarung ke laut lepas.