"Pemantauan sesaat satu jam tidak dapat menjadi acuan kualitas udara untuk seluruh kota Yogyakarta, tetapi kita memiliki alat Air Quality Monitoring System (AQMS) atau sistem pemantau kualitas udara dengan jarak 5 kilometer dengan pemantauan selama 24 jam lebih efektif untuk mengukur kualitas udara di Kota Yogya," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, kualitas udara di Kota Yogyakarta meningkat bisa diakibatkan aktivitas industri, transportasi, dan urbanisasi yang menyebabkan peningkatan emisi polutan.
Untuk itu, perlunya dilakukan mitigasi polusi udara, seperti mengurangi emisi kendaraan maupun meningkatkan kesadaran masyarakat.
Sehingga harapannya, dengan demikian dapat ikut menjaga kualitas udara bagi kesehatan dan lingkungan.
Baca Juga: Profil Band T Koes yang Dilarang Bawakan Lagu-Lagu Milik Koes Plus, Menerima dengan Lapang Dada
"Saya berharap, semua pihak terkait, perlu membuat kebijakan untuk saling melengkapi menjaga kualitas udara khususnya di Kota Yogyakarta," ungkapnya.**
Artikel Terkait
Darurat Sampah di Yogyakarta Jadi Penyebab Warga Bakar Sampah, Picu Kebakaran Lahan dan Rumah
Hebat! Percepatan Penanggulangan Stunting di Kota Yogyakarta Lampaui Target Nasional, Ini Kuncinya
Kotabaru Jadi Garden City-nya Yogyakarta, Konsep yang Sama Seperti di Eropa dan Amerika Serikat
RSUP Dr Sardjito Yogyakarta akan Berikan Imbalan Jasa Pelayanan kepada Peserta PPDS
Kota Yogyakarta dan Kathmandu Nepal Sepakat Kembangkan Sister City, Empat Bidang Ini Jadi Prioritas
Waspada! Kemarau Panjang ISPA Menyerang, Warga Yogyakarta Diminta Jaga Imunitas