"Ini bisa disesuaikan dengan lahan yang dimiliki oleh tiap-tiap rumah warga," ujarnya.
Baca Juga: Dukung Brigjen Asep Guntur Rahayu, para Pegawai KPK Protes Minta Pimpinan KPK Mundur
Aman mengungkapkan hasil olahan sampah organik juga dapat memberi berbagai manfaat, salah satunya bisa dimanfaatkan untuk pertanian.
"Hasil dari pengolahan sampah organik itu kan bisa jadi pupuk dan dapat dimanfaatkan untuk peratanian. Sehingga, tidak begitu saja dibuang ke TPA Piyungan, karena bisa diolah," tambahnnya.
Pihaknya berharap dengan adanya gerakan ini bisa mengurangi jumlah sampah organik yang di buang ke TPA Piyungan sekitar 20 ton perhari.
Hadir dalam acara tersebut Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo. Orang nomor satu di Kota Yogya ini pun sangat menyambut baik langkah FBS Kota Yogya dalam menekan sampah organik di masyarakat.
Pihaknya berharap dengan gerakan akan menjadi solusi untuk mengatasi tumpukkan sampah organik di tingkat rumah tangga.
"Diharapkan dapat mengurangi sampah organik mencapai 20-30 persen dari 200 ton per hari sampah yang di hasilkan Kota Yogyakarta," ujarnya.**
Artikel Terkait
Pasar Prawirotaman Yogyakarta Jadi Pilot Projek pengolahan Sampah Organik dengan Maggot, Ini Alasannya
Kabupaten Kota Harus Kurangi Sampah di Hulu! TPA Piyungan Ditutup, Gubernur DIY Siapkan SG di Cangkringan
Warga Yogyakarta Nggak Usah Panik! Pemkot Sudah Siapkan 4 Lokasi Penampungan Sampah Sementara
Jogja Darurat Sampah! Begini Pasar Kangen Atasi Persoalan Sampah, Salah Satunya No Digital Printing
Sri Sultan Sayangkan Penolakan Warga! TPA Piyungan Dibuka Terbatas, Sampah di Cangkringan Akan Dipindahkan
Pemkot Kembali Buka Depo Sampah di Kota Yogyakarta, Tapi Hanya untuk Pembuangan Sampah Mandiri Bukan Gerobak