Perebutan Juara Umum PON Bela Diri Kudus 2025 Kian Panas, Cabor Wushu Jadi Penentu, DIY Tambah Enam Medali

Medali perak diraih oleh Maryuweni Susetyorini di nomor Kumite -50 kg putri, sementara tiga perunggu lainnya datang dari tim Kata Beregu Putri (Annisa Nur Kholifah, Berlian Antya Fedora, dan Nur Kusumaning Ali), serta Abimanyu di Kumite -84 kg putra.

Baca Juga: Momen Perpisahan STY Kembali Mencuat di Medsos, PSSI Tepis Rumor Juru Taktik Korsel Itu Kembali Bersama Garuda

Tiga perunggu lain dipersembahkan atlet Ju-jitsu Bima Gangga Laksmana (-69 kg putra), Rahmadanti (-57 kg putri), dan Bandaredta Xavier (-85 kg putra).

"Ini hasil dari latihan panjang dan dukungan tim. Saya persembahkan untuk Yogyakarta,” ungkap Maryuweni.

“Perjuangan ini jadi modal penting bagi pembinaan atlet muda DIY," tambah Sapti Dani, pelatih kepala Karate DIY. 

Baca Juga: Sistem Semrawut Coretax Sejak Awal Peluncuran, Menkeu Purbaya Soroti Minimnya Quality Control

Legenda Karate Indonesia Umar Syarief yang hadir langsung di arena menilai penyelenggaraan PON Bela Diri Kudus sebagai momentum penting bagi olahraga bela diri nasional.

"Kompetisi berkelanjutan seperti ini adalah kunci melahirkan juara sejati. Dari sini akan lahir atlet-atlet masa depan," tegas peraih perak Asian Games 2010 itu.

Sekretaris Jenderal PB Wushu Indonesia, Ngatino, juga menambahkan, "Data dan performa atlet di Kudus menjadi bahan pemantauan kami untuk pelatnas."

"PON Bela Diri ini bukan akhir, tapi awal perjalanan menuju level internasional," terangnya.

Baca Juga: Kucurkan Dana Rp20 Triliun ke BPJS Kesehatan, Menkeu Purbaya Jamin Tak Ada Kenaikan Iuran Sampai 2026

Menjelang laga pamungkas cabang Wushu, seluruh mata kini tertuju ke Kudus.

Siapa pun yang berhasil memaksimalkan peluang di hari terakhir akan berhak menyandang gelar juara umum PON Bela Diri 2025.

"Kudus kini menjadi pusat perhatian dunia bela diri nasional," tutup Ketua Pelaksana PON Bela Diri Kudus 2025, Ryan Gozali. **