Museum Beteng Vredeburg Jogja Punya View Baru yang Lebih Wow Dab, Bikin Wisatawan Makin Betah Berlama-lama

photo author
- Senin, 17 Juni 2024 | 12:13 WIB
Kini pengunjung Museum Benteng Vredeburg bisa menikmati keindahan Kota Jogja dari atas rooftop yang ikonik. (YouTube/ Jalan Amrita)
Kini pengunjung Museum Benteng Vredeburg bisa menikmati keindahan Kota Jogja dari atas rooftop yang ikonik. (YouTube/ Jalan Amrita)

Kemajuan kraton semakin pesat sehingga hal ini membawa kekhawatiran bagi pihak Belanda.

Oleh karena itu, pihak Belanda mengusulkan kepada Sultan agar diizinkan membangun sebuah benteng di dekat kraton.

Pembangunan benteng tersebut dengan dalih agar Beanda dapat menjaga keamanan katon dan sektarnya, akan tetapi dibalik dalih tresebut, Belanda mempunyai maksud tersendiri yaitu untuk memudahkan Belanda dalam mengontrol segala perkembangan yang terjadi di dalam kraton.

Baca Juga: Ramalan Bintang Libra Selasa 18 Juni 2024, Bukan Waktu Terbaik untuk Mengambil Langkah Penting dalam Kehidupan Cinta

Pada tahun 1760 mulai dibangun sebuah bangunan yang digunakan sebagai benteng kompeni.

Bagunan benteng ini masih sangat sederhana, dan pada tahun 1767 oleh gubernur pantai Utara Jawa di Semarang meminta kepada Sultan agar benteng tersebut dibangun lebih kuat untuk menjamin keamanan orang-orang Belanda.

Berkat izin Sri Sultan Hamengku Buwono I, pembangunan benteng selesai pada tahun 1787 dan dibawah pimpinan Gubernur Johannes Sioeberg diresmikan menjadi benteng kompeni dengan nama Rustenburgh yaang artinya 'tempat istirahat'.

Baca Juga: Jadwal Bioskop NSC Kudus Senin 17 Juni 2024, Harga Tiket Hari Ini Rp32 Ribu Lur Hadirkan Film-Film Terbaik

Benteng Rustenburgh mengalami perkembangan yang cukup pesat, dan pada tahun 1867 di Yogyakarta mengalami gempa bumi sehingga benteng memerlukan perbaikan.

Setelah pemugaran selesai oleh Daendels nama benteng Rustenburgh diubah menjadi benteng Vredeburg yang artinya perdamaian.

Seiring dengan berjalannya waktu, Benteng Vredeburg merekam peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di kota Yogyakata.

Baca Juga: Beri Rasa Aman Warganya, Pemkot Jogja Terjunkan 166 Petugas Pemantauan Penyembelihan Hewan Kurban

Pada masa penguasaan Inggris 1811-1816, benteng ini dikuasai oleh pemerintah Inggris di bawah penguasaan John Crawfurd atas perintah Gubernur Jendral Thomas Stamford Raffles.

Pada masa penguasaan Inggris, terjadi peristiwa penting di tempat ini yaitu terjadinya penyerangan serdadu Inggris dan kekuatan-kekuatan pribumi ke kraton Yogyakarta pada tanggal 18 sampai 20 Juni 1812 yang dikenal dengan peristiwa Geger Sepoy.

Pada 5 Maret 1942 ketika Jepang menguasai Kota Yogyakarta, benteng ini diambil alih oleh tentara Jepang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X