Program pemerintah saat ini dinilainya sebagai momentum tepat untuk menyiapkan generasi unggul.
"Momentumnya itu tepat karena komitmen politik pucuk pimpinan negeri sangat kuat, memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia melalui makan suplemen supaya anak-anak kita tidak stunting," katanya.
Harapan Prof Ali sejalan dengan cita-cita besar: mengubah Indonesia dari negara pengimpor pangan menjadi negara eksportir protein hewani, dari negara dengan tingkat stunting tinggi menjadi negara dengan generasi cerdas dan sehat.
"Peranan dari swasembada pangan khususnya pangan hasil ternak, protein hewani: daging, telur dan susu yang kandungan gizinya paling komplit lengkap seperti telur," pungkasnya.
Dengan 35 tahun pengalaman riset dan dedikasi tanpa henti, Prof. Ali Agus kini berdiri di garis depan transformasi ketahanan pangan Indonesia.
Baca Juga: Ayam Goreng Rempah dan Sambal Bawang Hot, Juaranya Ngabisin Nasi Hangat di Rumah nih Bund
Dari dosen muda yang meneliti jerami hingga menjadi arsitek swasembada protein nasional, perjalanannya mencerminkan semangat ilmuwan yang tidak hanya berpikir, tetapi juga bertindak untuk kemajuan bangsa. **
Artikel Terkait
Mengintip Kisah Immanuel Ebenezer, Seorang Driver Ojol yang Kini Bantu Presiden Prabowo Jadi Menteri
Mengenal Mochtar Riady, Pendiri Lippo Group yang Masuk Daftar Triliuner Versi Majalah Forbes 2024
Warisan Karikatur Karya Pramono Bernilai Seni
Mengenal Jogi Hendra Atmadja, Konglomerat Kaya Raya Berkat Jualan Es Teh dan Ciptakan Banyak Merek Jajanan Populer di Indonesia!
KRMT Projokusumo, Budayawan Kadipaten Pakualaman Penerima Anugerah Kebudayaan DIY 2024
Pernah Digaji Rp2,5 Juta, Kini Pendiri MD Entertainment Ini Beli 80 Persen Saham NET.TV! Intip Kisah Inspiratifnya