profil

35 Tahun Riset dan Inovasi Peternakan, Kini Guru Besar UGM Dipercaya Jadi Tenaga Ahli Menteri Pertanian

Jumat, 6 Juni 2025 | 09:19 WIB
Prof Ali Agus (kiri), sosok akademisi yang kini memimpin formulasi peta jalan pembangunan peternakan Indonesia 10 tahun ke depan. (Istimewa)

Baca Juga: Suzuki Fronx Siap Mengaspal di Indonesia, Desain Coupe SUV dengan Lekukan Dinamis dan Sporty

Diskusi tersebut bahkan dibukukan dengan judul “Jihad Menegakkan Kedaulatan Pangan: Suara dari Bulaksumur” yang diterbitkan oleh UGM Press tahun 2012.

Program makan bergizi gratis (MBG) yang menjadi flagship pemerintahan ini sangat sesuai dengan impian Prof Ali.

"Makan bergizi ini mau tidak mau bicara tentang protein hewani, khususnya hasil ternak: daging, telur, susu. Maka minum susu gratis juga menjadi salah satu impian dan perjuangan untuk menjadi program prioritas negara" jelasnya.

Baca Juga: Geber Promo Nissan Serena e-Power di Semarang, Segini Harganya di Kota Lumpia

Stunting: Ancaman Bonus Demografi

Salah satu kekawatiran besar Prof Ali adalah masalah stunting yang mengancam hampir 30% anak Indonesia di bawah lima tahun.

Ia memperingatkan bahwa tanpa penanganan serius, Indonesia bisa mengalami "katastrof demografi" alih-alih bonus demografi.

Baca Juga: Avanza Veloz Model 2021 Ini Cuma Dijual Rp132 Juta Dab, Tampangnya Cakep Pol Cocok Buat Piknik ke Dieng

"Kita sering disebut memiliki bonus demografi. Akan tetapi kalau SDM ini sebagai generasi penerus tidak disiapkan dengan baik, yang terjadi bukan bonus demografi, tetapi katastrof demografi," tegasnya.

Protein hewani adalah kunci mengatasi stunting. "Stunting itu indikasi karena kurang gizi. Kalau kurang gizi berarti pertumbuhannya terhambat sehingga kerdil, otaknya pun tidak cerdas," paparnya.

Telur memiliki kandungan gizi hampir sempurna dengan tingkat penyerapan 99,9%. "Telur itu 99,9%, terserap. Jadi kalau anak-anak itu makan telur, protein hewaninya, asam-asam aminonya ada, vitamin-vitamin, mineral-mineral komplit lengkap, kecuali vitamin C," jelasnya.

Baca Juga: Kembali ke Indonesia! Motorola Luncurkan moto g45 5G yang Dibanderol Cuma Rp2 Jutaan, Intip Spek Gaharnya

Koperasi: Model Skandinavia untuk Indonesia

Untuk mewujudkan visi besar ini, Prof Ali menekankan pentingnya sistem kelembagaan yang kuat, khususnya koperasi. Ia terinspirasi model koperasi di negara-negara Skandinavia dan New Zealand yang berhasil memajukan sektor pertanian.

Halaman:

Tags

Terkini