“Keterlibatan dua kampus besar UGM dan ISI Yogyakarta dalam kegiatan ini untuk mewujudkan percepatan pembangunan Kota Yogyakarta yang mengusung konsep Temoto, Temonjo, Kroso dengan memaksimalkan sinergi 5 K, yaitu korporasi, komunitas, kampus, kampung serta kota,"ungkapnya.
Selain itu, rangkaian persiapan perayaan Keistimewaan Yogyakarta ini sudah dimulai sejak bulan Mei 2023 dan kemudian dilanjutkan workshop yang dilaksanakan di bulan Juli 2023 untuk memberikan bekal kepada tim kemantren dalam proses penyajian pameran ini.
Baca Juga: Resep Ayam Goreng Lengkuas Enak dan Gurih yang Bikin Nagih
Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat Kota Yogyakarta bahwa untuk menemukan nilai-nilai keistimewaan Yogyakarta dapat dimulai dari adat tradisi dan budaya.
"Semoga potensi-potensi budaya yang sudah tergali dan tervisualkan secara apik dapat terjaga keberlangsungan dan menjadi monumen yang mencerminkan identitas setiap kemantren," jelasnya.**
Artikel Terkait
Eksperimentasi Tari 'Manah' Karya Bimo Wiwohatmo, Digelar Gratis Malam Ini di Taman Budaya Yogyakarta
Yogyakarta Gamelan Festival Usung Tema Gamelan yang Melampaui Dengungnya, Digelar 20 - 26 Agustus 2023
Megahnya Gaung Gamelan Sore di Stadion Kridosono Tandai Dibukanya Yogyakarta Gamelan Festival 2023
Selalu Ada Event di Jogja, Kotabaru Avond Fest Dongkrak Wisata Malam Premium di Kota Yogyakarta
Merawat Tradisi Umbul Donga untuk Keselamatan Yogyakarta, dan Guyub Rukun Jaga Persatuan dan Kesatuan
Kotabaru Jadi Garden City-nya Yogyakarta, Konsep yang Sama Seperti di Eropa dan Amerika Serikat