Selain mengangkat potensi budaya seperti permainan tradisional dan sejarah yang ada di Njeron Benteng, acara ini juga menjadi ajang pelestarian khususnya di wilayah Kemantren Keraton Yogyakarta.
Baca Juga: Resep Telur Dadar Kecap, Kelezatan Mantap dan Istimewa di Tanggal-Tanggal Tua
"Dalam memahami pengetahuan kami masih banyak kekurangannya. Semoga ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pelestarian budaya di Kemantren Keraton,"jelas Sumargandi saat sambutan.
Rangkaian kegiatan Living Museum Kemantren Keraton bertajuk Njeron Beteng melibatkan masyarakat sekitar dengan mengenalkan sejarah Benteng Baluwerti yang merupakan sebuah dinding yang mengelilingi kawasan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Dinding ini didirikan atas prakarsa Sultan Hamengku Buwono II ketika masih menjadi putra mahkota pada tahun 1785-1787.
Selain itu, disini juga bisa belajar sejarah makna dari unggah-ungguh atau sopan santun atau tata krama dalam bahasa jawa. Dimana ini sangat melekat bagi warga Kota Yogyakarta.
Hingga saat ini tatakrama guna saling menghormati dengan cara berkomunikasi berbahasa jawa, seperti bahasa Jawa Ngoko ataupun bahasa Jawa Krama.
Tak hanya tata krama dalam bahasa jawa saja yang harus dilestarikan, surjan dan blangkon menjadi salah satu tata krama melalui busana.
Baca Juga: Ini 14 Merek 30 Model Motor Listrik yang Disubsidi Pemerintah dan Harganya
Dimana ini mempunyai filosofi dan makna simbolis di dalamnya untuk selalu menjaga penampilan dan anggun di depan orang.
Kegiatan ini diselenggarakan di Ndalem Pakoeningratan merupakan tempat yang dilestarikan sejak dibangun pada awal abad 18, dan konon pernah menjadi kediaman Pangeran Diponegoro saat menjadi wali Sri Sultan Hamengku Buwono V.
Dulunya bernama Ndalem Purbayan dan sekarang menjadi Ndalem Pakuningratan.
Selanjutnya, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta, Yetti Martanti menyampaikan, dalam merumuskan kegiatan ini, pihaknya menggandeng mahasiswa dari Ilmu Sejarah UGM dan Tata Kelola Seni ISI Yogyakarta untuk menggali dan menyajikan potensi wilayah dalam sajian Living Museum.
Artikel Terkait
Eksperimentasi Tari 'Manah' Karya Bimo Wiwohatmo, Digelar Gratis Malam Ini di Taman Budaya Yogyakarta
Yogyakarta Gamelan Festival Usung Tema Gamelan yang Melampaui Dengungnya, Digelar 20 - 26 Agustus 2023
Megahnya Gaung Gamelan Sore di Stadion Kridosono Tandai Dibukanya Yogyakarta Gamelan Festival 2023
Selalu Ada Event di Jogja, Kotabaru Avond Fest Dongkrak Wisata Malam Premium di Kota Yogyakarta
Merawat Tradisi Umbul Donga untuk Keselamatan Yogyakarta, dan Guyub Rukun Jaga Persatuan dan Kesatuan
Kotabaru Jadi Garden City-nya Yogyakarta, Konsep yang Sama Seperti di Eropa dan Amerika Serikat